![]() |
Mahasiswa Program Pengabdian Masyarakat Tematik (PM-T) Kelompok 37 Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) |
Menjawab tantangan tersebut, mahasiswa Program Pengabdian Masyarakat Tematik (PM-T) Kelompok 37 Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) hadir memberikan solusi nyata. Mereka menggelar sosialisasi bertema “Pemberdayaan UMKM Berbasis Digital Marketing” yang dilaksanakan langsung di Dusun Sedawun, Desa Pandansari.
Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi kepada pelaku UMKM agar mampu memanfaatkan teknologi digital dalam pemasaran produk. Para mahasiswa membimbing peserta untuk mengoptimalkan media sosial seperti Instagram dan Facebook sebagai sarana promosi, mulai dari cara membuat akun bisnis hingga strategi memaksimalkan jangkauan audiens.
![]() |
Mahasiswa Program Pengabdian Masyarakat Tematik (PM-T) Kelompok 37 Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) |
Pelatihan juga mencakup teknik pembuatan konten yang menarik, mulai dari pengambilan foto produk dengan pencahayaan sederhana, penulisan deskripsi yang meyakinkan, hingga membangun citra merek atau branding secara online. Dengan cara ini, produk UMKM dapat tampil lebih profesional dan mudah bersaing di pasar digital.
Tak hanya media sosial, peserta juga diajarkan mengenal dan memanfaatkan platform marketplace seperti Shopee dan Tokopedia untuk memperluas pangsa pasar. Selain itu, penggunaan aplikasi WhatsApp Business turut diperkenalkan sebagai media komunikasi dan pemesanan yang lebih efektif antara penjual dan pelanggan.
Respon masyarakat terhadap kegiatan ini sangat positif. Salah satu pelaku UMKM, Ibu Sarmi, mengaku mendapatkan banyak wawasan baru untuk mengembangkan usahanya. “Saya merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, karena sebelumnya saya hanya mengandalkan pelanggan tetap dan promosi dari mulut ke mulut. Sekarang saya bisa membuat logo usaha, banner, dan cara berjualan di Shopee,” ungkapnya.
Menurut para mahasiswa PM-T, perubahan pola pikir dan keberanian pelaku UMKM untuk mencoba hal baru adalah kunci dalam menghadapi persaingan. Dengan pendampingan yang tepat, UMKM desa diyakini mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membangkitkan semangat dan rasa percaya diri para pelaku usaha. Dengan bekal ilmu yang diperoleh, diharapkan pelaku UMKM dapat mengelola usahanya secara mandiri, berkelanjutan, dan lebih kompetitif di era digital.
Ketua Kelompok 37 PM-T Unitri menegaskan bahwa program ini akan menjadi titik awal perubahan besar bagi UMKM Desa Pandansari. “Kami berharap, kegiatan ini tidak berhenti di sini, melainkan menjadi inspirasi untuk daerah lain dalam mengembangkan UMKM melalui pendekatan digital,” ujarnya.
Melalui sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat, pemberdayaan UMKM di Dusun Sedawun diharapkan mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih kuat dan membuka peluang lebih luas di pasar digital, sekaligus menjadi model keberhasilan bagi desa-desa lainnya di Kabupaten Malang.
0Komentar